Mungkin Bunda sudah pernah mendengar perihal bayi yang sakit-sakitan karena keberatan nama. Ya, hal ini rupanya masih banyak dipercaya oleh masyarakat Indonesia, terutama orang Jawa.
Jika putra atau putri Bunda tak mengalaminya, tentu mau percaya atau tidak dengan hal ini tidak akan menjadi masalah besar. Namun, jika Bunda memiliki putra atau putri yang kebetulan sakit-sakitan, barangkali pemikiran tentang bayi yang keberatan nama ini akan terlintas.
Sebenarnya bayi yang keberatan nama atau tidak cocok nama ini benar atau tidak, ya? Kalau Bunda penasaran, di bawah ini kami menyajikan dua pandangan, yaitu dari sisi kepercayaan Jawa dan Islam. Yuk, simak!
1. Kepercayaan Jawa
Dalam kepercayaan Jawa, mengenai sapaan yang tidak cocok ini terbagi menjadi dua istilah, yaitu kabotan jeneng atau keberatan nama dan tidak cocok nama. Yang dimaksud keberatan nama bukan karena namanya yang terlalu panjang, melainkan karena makna yang dianggap terlalu tinggi.
Misalnya Ayu Wulan Cahyani yang artinya cahaya bulan yang cantik bisa terlalu berat untuk seseorang, tapi bisa saja cocok untuk orang lain. Mengenai keberatan nama ini diyakini karena sapaannya tidak sinkron dengan aura sang penyandang nama.
Sedangkan untuk kasus tidak cocok nama lebih berdasarkan pada hasil perhitungan Jawa. Sapaan dikatakan cocok bila perhitungannya jatuh di unsur Gedhong, Lungguh, atau Sri. Sedangkan sapaan yang dianggap tidak cocok adalah ketika perhitungannya jatuh pada unsur Pati atau Lara.
2. Kepercayaan Islam
Dalam Islam sendiri, sebenarnya mengganti sapaan untuk si kecil bukanlah hal yang dilarang. Justru sapaan yang terlanjur diberikan pada si buah hati harus diganti apabila mengandung unsur yang dilarang.
Pertama, yaitu mengandung pujian diri sendiri. Kedua, mengandung makna yang buruk. Ketiga, mengandung arti penghambaan pada selain Allah. Keempat, mengandung arti nama-nama Allah. Yang kelima, memberi sapaan dengan nama-sama setan.
Jika mengandung salah satu dari lima unsur tersebut, maka nama si kecil harus diganti. Akan tetapi, jika penggantian sapaan dilakukan karena beranggapan si buah hati sakit-sakitan akibat nama yang disandangnya, hukumnya bisa menjadi haram.
Sebagai umat Islam, seharusnya hanya percaya bahwa yang bisa membuat seseorang sakit maupun sehat hanyalah Allah. Jadi, anggapan bahwa keberatan nama membuat anak sakit-sakitan termasuk syirik.
Sudah Puas dengan Pembahasan Terkait Keberatan Nama?
Itu tadi adalah pembahasan perihal kasus bayi keberatan nama dari sisi kepercayaan Jawa dan kepercayaan Islam. Jadi, Bunda memutuskan untuk percaya yang mana? Jika di sini Bunda bisa menemukan informasi perihal nama, di RuangBunda ada informasi lengkap tentang parenting.
Kalau merasa suntuk menjalani rutinitas sehari-hari, coba berselancar di PosKata untuk mendapatkan kutipan-kutipan penyemangat. Sedangkan jika ingin mendapat tips kecantikan, simak saja MoiAmor.