Nama: Sakha
Arti: Teman, ranting, tubuh manusia, petunjuk, isyarat, murah hati, berpikiran terbuka
Orang Terkenal: Shaka Zulu, Shakka
Jenis Kelamin: Laki-Laki
Asal Bahasa: Arab, Sanskerta, Turki
Ingin mencari panggilan untuk buah hati yang unik tapi tetap ramah di ingatan dan lidah orang Indonesia? Sakha bisa jadi pilihan. Arti nama Sakha juga sangat baik disematkan untuk putra Anda tercinta.
Mencari sapaan yang tak pasaran memang susah-susah gampang. Kalau terlalu unik, bisa-bisa nama itu jadi susah diingat dan dilafalkan oleh orang-orang di sekitarnya. Kalau salah ucap, bisa jadi panggilan itu malah tak terdengar indah lagi.
Nah, Sakha menawarkan solusi untuk masalah-masalah yang ada di atas. Selain masih jarang dipakai, sapaan ini juga mudah diingat dan dilafalkan. Tertarik ingin mengetahui tentang nama ini lebih dalam? Simak ulasannya di sini!
Asal Bahasa
Sama seperti Hana, arti nama Sakha bermacam-macam tergantung asal bahasanya. Setidaknya, ada tiga bahasa yang mengandung kata ini di dalam kamusnya.
Yang pertama, kami akan mengajak Anda menilik arti nama Sakha atau Shaka dalam bahasa Sanskerta. Di sana, maknanya adalah teman, ranting, atau tubuh manusia.
Panggilan ini juga muncul di dalam agama Hindu dan Jainisme. Di agama Hindu, ia adalah nama salah satu murid Dewa Siwa. Ia merupakan putra Agni dan saudara laki-laki Kumara.
Di Jainisme, sākhā juga diartikan sebagai ranting. Namun di sini, lebih lanjut dijelaskan bahwa ia termasuk satu dari sepuluh bagian tumbuhan yang bisa menjadi bentuk reinkarnasi manusia yang mendapatkan karma.
Yang kedua, ada arti nama Sakha dalam bahasa Turki. Di negara yang terletak di perbatasan Asia – Eropa ini, ia diturunkan dari kata saqa-saha. Maknanya adalah petunjuk atau isyarat.
Selain itu, ada juga yang mengatakan jika panggilan berawalan s ini terdapat di bahasa Arab. Diambil dari kata ساقها, arti nama Sakha di sana adalah murah hati dan berpikiran terbuka.
Baca juga: Arti Nama Inara
Fakta Unik
Selain dijadikan panggilan anak laki-laki, Sakha ternyata juga merupakan nama salah satu dari 88 Subjek Federal Rusia. Luasnya mencapai 3,1 juta km² atau lebih dari 7 kali luas Sumatra, menempatkannya sebagai subjek federal dengan wilayah terbesar.
Sekitar abad 13 – 14 lalu, wilayah yang juga disebut sebagai Yakutia ini ditempati oleh orang-orang Sakha alias Yakut dari Turki. Baru di abad ke-18, Yakutia jatuh ke tangan Rusia.
Meski secara administratif berada di bawah Rusia, budaya asli Yakut masih tetap kental di sana. Selain Rusia, Yakut juga menjadi bahasa resmi yang digunakan sehari-hari oleh masyarakatnya.
Masyarakat Yakut pun terus menjadi penduduk mayoritas di wilayah ini hingga abad ke-21. Para penduduk Rusia yang datang ke sana di abad ke-18 bahkan ikut mengadopsi beberapa budaya masyarakat pendahulunya.
Varian & Rangkaian Nama Sakha
Panggilan ini sendiri sebenarnya sudah tergolong unik. Tapi kalau ingin membuatnya semakin unik, Anda bisa mencoba memadukannya dengan nama-nama lain atau menggunakan varian penulisannya.
Ada Shaka, Shakka, Arsakha, Arshaka, atau Xhaka yang dapat dipakai sebagai varian penulisan. Arti nama bayi Arshaka dkk dalam Islam, Turki, maupun Sanskerta masih sama dengan penulisan aslinya.
Lalu, coba padukan dengan nama-nama dari bahasa Arab kalau ingin membentuk rangkaian islami. Misalnya saja Muhammad, Maulana, Alfarizi, dll.
Sapaan ini juga cocok dikombinasikan dengan nama-nama dari bahasa Sanskerta. Sebagai contoh, ada Narendra, Pradipta, Mahesa, dsb yang dapat Anda pilih.
Tokoh Populer
1. Shaka Zulu

Secara literal, arti nama Sakha memang bukan pemimpin. Tapi, Anda bisa mendoakan putra Anda yang menyandang sapaan ini agar bisa tumbuh menjadi pemimpin besar seperti Shaka Zulu.
Shaka adalah putra dari Raja Zulu, Senzangakona, dan Nandi yang lahir di luar nikah pada tahun 1786. Karena statusnya itu, ia dan sang ibu sempat diusir dari rumah Senzangakhona dan hidup berpindah-pindah dari satu kampung ke kampung lain.
Saat hidup bersama suku Mthethwa, ia menjadi prajurit dan termotivasi untuk belajar tentang berbagai strategi militer. Dengan cepat, semua pelajaran ia serap. Pangkatnya pun terus naik hingga akhirnya menjadi pemimpin pasukan.
Saat ayahnya meninggal dunia sekitar tahun 1818, pemimpin Mthethwa, Dingiswayo, membantu Sakha untuk merebut tahta. Ia pun berhasil menjadi ketua suku sekaligus raja masyarakat Zulu yang saat itu hanya berjumlah sekitar 1.500 orang.
Sambil mempraktikkan pelajaran yang ia dapatkan, Shaka menyerang satu per satu suku yang ada di dekatnya. Tak hanya mengandalkan kekuatan fisik, ia juga menggunakan strategi propaganda dan diplomatik.
Tahun 1825, hanya 7 tahun setelah ia berkuasa, daerah kekuasaannya sudah meluas hingga 30 ribu km2. Pasukan militernya pun berkembang dari yang awalnya hanya sekitar 200-an orang hingga mencapai 60 – 70 ribu.
Baca juga: Nama Bayi Laki Laki Islam Terilhami Tokoh Besar Sepanjang Masa
2. Shakka

Selain Raja Zulu, panggilan ini juga disandang oleh penyanyi, pencipta lagu, dan produser asal Inggris, Shakka. Ia paling dikenal lewat lagu-lagunya bertajuk Blackout (2013), Say Nada (2015), dan The Island (2017).
Perjalanan karir pria kelahiran 16 Mei 1989 ini dimulai dengan merilis mini album Foolishness di tahun 2009. Berbeda dengan para rapper di negaranya yang kerap mengadopsi aksen Amerika, ia tetap menggunakan aksen Inggris.
Keputusan ini ternyata membuatnya terlihat unik dan memiliki ciri khas tersendiri. Namanya pun semakin mencuri perhatian saat merilis mixtape konseptual berjudul The Shakka Crown Affair di tahun 2011.
Tahun 2013, popularitasnya kian melambung usai berkolaborasi dengan Wretch 32 di lagu Blackout. Lagu ini masuk nominasi Best Song di MOBO Awards 2013 meski pada akhirnya kalah.
Dua tahun kemudian, Shakka berhasil meraih piala pertamanya berkat lagu Say Nada. Tak hanya satu piala, tapi tiga sekaligus. Yaitu Best R&B/Soul di MOBO Awards dan UMA Awards 2015 serta Best Collaboration di UMA Awards 2015.