Nama: Prameswari
Arti: Wanita tertinggi, permaisuri
Orang Terkenal: Sri Parameswari Dyah Dewi Tribhuwaneswari, Citragama Prameswari
Jenis Kelamin: Perempuan
Asal Bahasa: Sanskerta
Kelembutan dan keanggunan seolah menjadi sesuatu yang identik dengan anak perempuan. Namun, anak perempuan juga perlu mempunyai sifat kuat dan tegar. Jika Anda adalah orang tua yang berharap putri tercinta memiliki sifat-sifat tersebut, pertimbangkan untuk menyematkan sapaan yang dibahas dalam artikel arti nama Prameswari ini.
Artikel ini membantu Anda mengetahui lebih jauh tentang pengertian Prameswari. Anda bisa langsung memilihnya dan menyematkannya pada nama anak perempuan, keponakan, atau menyarankannya kepada kerabat yang baru melahirkan seorang putri.
Arti nama Prameswari sangat indah dan agung karena berkaitan dengan sebutan bagi istri seorang raja. Setelah mengetahui arti nama Prameswari, Anda mungkin akan langsung memikirkan sesuatu yang berhubungan dengan kebangsawanan ketika mendengar sapaan itu.
Untuk lebih lengkapnya, langsung saja simak penjelasan di bawah ini!
Asal Bahasa
Prameswari berasal dari bahasa Tamil paramesvari yang juga dikenal dalam bahasa Sanskerta. Menurut kedua bahasa tersebut, arti nama Prameswari adalah wanita tertinggi.
Masyarakat nusantara mengenal nama ini sebagai sapaan yang digunakan untuk putri raja atau gelar bagi permaisuri (istri raja atau ratu). Meski begitu, parameswari atau prameswari jarang digunakan. Orang-orang cenderung menyebut prameswari dengan istilah permaisuri.
Hal itu sesuai dengan arti nama Prameswari menurut KBBI, yakni istri pertama raja; permaisuri. Jika Anda memberikan sapaan ini untuk si kecil, bisa berarti bahwa ada harapan kelak ia akan menjadi sosok yang berkedudukan tinggi dan mampu membuat bangga kedua orang tuanya.
Sosok Prameswari yang Melegenda
1. Sri Parameswari Dyah Dewi Tribhuwaneswari

Sosok wanita tertinggi yang pertama adalah Sri Parameswari Dyah Dewi Tribhuwaneswari. Ia merupakan putri sulung dari raja terakhir Singasari, Kertanegara. Arti nama Prameswari yang dieja dengan Parameswari pada rangkaian nama Tribhuwaneswari merujuk gelarnya sebagai seorang permaisuri.
Tribhuwaneswari yang selanjutnya disapa Tribhuwana merupakan istri Raden Wijaya. Tetapi Tribhuwana bukan istri satu-satunya, karena Raden Wijaya diketahui menikah pula dengan ketiga adiknya yaitu Narendraduhita, Jayendradewi, dan Gayatri.
Sebelum menjadi permaisuri utama, Tribhuwana dan adik-adiknya sepakat untuk tidak memperebutkan takhta ratu jika kelak Raden Wijaya menjadi seorang raja. Mereka kemudian berbagi tugas darma suci untuk mendampingi Raden Wijaya mengibarkan kembali panji-panji kebesaran Wangsa Rajasa.
Usai Singasari runtuh, Raden Wijaya mendirikan kerajaan baru bernama Majapahit dan menjadi penguasa pertama. Ia naik takhta dengan gelar Prabu Kertarajasa Jayawardana, dan berkuasa selama 16 tahun (1293-1309).
Singkat cerita, sang permaisuri mempunyai seorang putra bernama Jayanegara yang kemudian menggantikan Raden Wijaya, dan menjadi raja kedua Majapahit sekitar tahun 1309-1328. Tetapi dalam beberapa peninggalan prasasti, disebutkan jika Jayanegara bukanlah putra kandung Tribhuwana.
Menurut Serat Pararaton, Jayanegara disebut sebagai putra dari Dara Petak (Indreswari), istri pertama Raden Wijaya yang dituakan di Kerajaan Majapahit pada masa itu. Jayanegara kemudian diangkat anak oleh Tribhuwaneswari sehingga ia bisa menjadi raja.
Baca juga: Arti Nama Bayu
2. Shri Vasavi Kanyaka Parameshvari Devi

Shri Vasavi Kanyaka Parameshvari Devi adalah seorang dewi yang diagungkan dalam mitologi Hindu. Vasavi terlahir dengan nama Vasavamba dan mempunyai saudara kembar laki-laki, yaitu Virupaksha.
Vasavi dikenal pula sebagai sosok yang memutuskan untuk tidak menikah seumur hidupnya. Ia tetap menjadi perawan dan menolak segala kesenangan duniawi. Selain itu, ia juga merupakan ikon perdamaian dan antikekerasan.
Keputusan Vasavi menjadi perawan seumur hidup bermula setelah keluarganya menolak lamaran dari Raja Vishnu Vardhana yang sudah beristri. Vishnu Vardhana yang tidak terima atas penolakan tersebut kemudian mengirimkan pasukan untuk menyerang Kerajaan Penugonda yang dipimpin ayah Vasavi, yaitu Kusuma Sretti.
Mengetahui kedatangan pasukan Vishnu Vardhana, Vasavi muncul di tengah-tengah suasana yang sedang menegangkan sambil berkata, “Mengapa harus ada pertumpahan darah demi seorang gadis? Mengapa mengorbankan nyawa para prajurit demi keegoisan kita?”
Setelah itu, Vasavi mengusulkan agar segala permasalahan tidak diselesaikan dengan perang atau kekerasan. Demi menghindari peperangan, ia mengusulkan untuk mengorbankan dirinya dengan terjun ke api yang membara.
Berkat pengorbanan dan kebijaksanaannya itu, sampai kini masyarakat Hindu, khususnya di India mengenang nama Vasavi dengan cara mendirikan kuil peribadatan. Di India bagian selatan, misalnya, ada belasan kuil Vasavi Kanyaka Prameswari yang tersebar di kawasan Hyderabad, Bengaluru, Khammam, dan sekitarnya yang banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Baca juga: Pentingnya Arti Nama Seseorang bagi Kehidupannya
Tokoh Populer
1. Citragama Prameswari

Tokoh pertama adalah Citragama Prameswari atau yang memiliki nama panggung Memes Prameswari. Ia merupakan seorang penyanyi yang cukup terkenal di Indonesia. Sosoknya mulai dikenal publik setelah keikutsertaannya dalam X Factor Indonesia tahun 2015.
Meski bukan juara X Factor Indonesia musim tersebut, Memes tidak lantas menghentikan aktivitasnya di panggung musik. Wanita cantik ini justru jadi sering muncul di TV karena tak lama setelah ajang itu berakhir, ia didapuk menjadi sinden di program Opera Van Java (2017) mendampingi penyanyi terkenal seperti Dewi Gita.
Selain itu, ia juga aktif meng-cover lagu-lagu yang sedang hits. Melalui akun Instagram pribadi, ia kerap mengunggah video saat sedang membawakan lagu seperti Meraih Bintang (Via Vallen), Run to You (Whitney Houston), dan lain sebagainya.
Baca juga: Arti Nama Pradipta
2. Anggun Prameswari

Sosok yang satu ini terkenalnya di dunia literasi. Ia adalah Anggun Prameswari yang merupakan penulis novel Hush Little Baby (2018), After Rain (2013), serta buku kumpulan cerpen bertajuk Kedai Bianglala (2014).
Selain aktif menulis, Anggun bekerja sebagai penerjemah dan editor freelance untuk penerbit mayor maupun minor. Sebut saja Penerbit Atria, Tiga Serangkai, Gramedia Pustaka Utama, Mizan Pustaka, hingga Elex Media Komputindo.
Di antara beberapa buku hasil terjemahannya yang populer adalah The Jungle Book (Rudyard Kipling), The Duchess Diaries (Jillian Hunter), Her Accidental Boyfriend (Robin Bielman), serta Divergent (Veronica Roth). Lebih dari itu, perempuan yang akrab disapa Mbak Anggun ini juga merupakan seorang pengajar.