Nama: Mahesa
Arti: Aturan yang kuat, kerbau
Orang Terkenal: Mahesa Jenar, Djenar Maesa Ayu
Jenis Kelamin: Laki-Laki
Asal Bahasa: Jawa, Sanskerta
Sedang mencari nama untuk putra Anda? Mungkin, arti nama Mahesa bisa menjadi rekomendasi untuk Anda. Terlebih jika menginginkan sebuah panggilan yang berasal dari bahasa Jawa.
Panggilan ini memiliki arti yang sangat baik untuk dijadikan doa dan harapan bagi sang buah hati. Merujuk ke maknanya, diharapkan kelak putra Anda bisa menjadi seseorang yang berguna dan tidak merugikan orang lain.
Selain makna, ada beberapa tokoh populer maupun fiksi yang menyandang nama ini. Mungkin jika sudah mengetahui profil ataupun kisah dari tokoh fiksi yang menginspirasi, Anda menjadi tertarik untuk memakai panggilan ini untuk disematkan pada si kecil.
Untuk mengetahui seluk beluk arti nama Mahesa, Anda bisa menyimak ulasan lengkapnya berikut ini.
Asal Bahasa
Dalam bahasa Sanskerta, arti nama Mahesa memiliki maksud aturan yang kuat. Sedangkan menurut KBBI dan bahasa Jawa arti nama Mahesa memiliki makna kerbau.
Nama ini sering digunakan untuk anak laki laki. Ada juga yang mengejanya dengan Maesa. Arti nama Maesa masih memiliki makna yang sama dan juga bisa digunakan untuk anak putri.
Misalnya saja anak dari Sjumandjaja yang bernama Djenar Maesa Ayu, yang merupakan seorang penulis. Nama ini terdengar bagus dan bisa dirangkai dengan nama lain yang memiliki arti saling berkaitan.
Bisa juga dikombinasikan dengan nama lain yang cocok dan memiliki arti yang sesuai, misal dengan Putra yang digunakan sebagai rangkaian nama Mahesa. Jika digabungkan, arti nama Mahesa Putra memiliki makna yang sangat positif dan cocok disematkan untuk anak laki laki Anda.
Baca juga: Arti Nama Maharani
Inspirasi Rangkaian
Nama Mahesa bisa dirangkai dengan panggilan lainnya yang tentunya memiliki makna sesuai. Jika Anda ingin tetap memakai yang bernuansa ketimuran, mungkin panggilan Banyu bisa ditambahkan.
Sehingga, gabungan nama anak laki laki ini akan memiliki makna seseorang yang taat aturan, kuat, dan bermanfaat seperti halnya air. Selain itu, ada pula panggilan Brian jika Anda menginginkan gabungan dari kata yang bernuansa barat.
Brian sendiri memiliki arti kuat, kehormatan, tinggi, dan mulia. Tentunya arti ini akan sangat cocok jika disandingkan dengan Mahesa.
Tokoh Populer
1. Djenar Maesa Ayu

Djenar Maesa Ayu merupakan seorang penulis, sutradara, sekaligus aktris yang lahir di Jakarta, 14 Januari 1973 lalu. Karya-karyanya terbilang cukup populer di kancah perfilman Indonesia. Antara lain adalah Nayla, SAIA, AIR, Satu Perempuan 14 Laki-Laki, dan Mereka Bilang Saya Monyet.
Sebelum aktif di dunia perfilman, ia mengawali karirnya sebagai penulis cerita pendek dan menulis novel. Dari kecil, hidupnya memang sudah akrab dengan seni, khususnya sastra.
Ayahnya, Sjumandjaya, juga merupakan seorang penulis dan sutradara, serta sang ibu, Toety Kirana merupakan seorang aktris yang terkenal di era 1970-an. Dalam menulis, Djenar menjadikan beberapa sastrawan sebagai role model-nya. Sebut saja Seno Gumira Ajidarma, Budi Darma, dan Sutardji Coulzum Bachri.
Djenar merupakan salah satu penulis yang bisa dibilang cukup berani dan tak jarang cukup vulgar. Karya-karyanya pun tak jarang sering menuai kontroversi.
Meskipun begitu, namanya termasuk ke dalam penulis yang cukup produktif menelurkan karya. Setiap karyanya pun selalu masuk ke dalam daftar buku best seller.
Baca juga: Kumpulan Nama Bayi Laki Laki Modern dari Berbagai Belahan Dunia
2. Karakter Mahesa Jenar
Mahesa Jenar adalah tokoh utama dalam cerita Nagasara dan Sabukinten karya S.H. Mintaharja. Cerita ini populer pada tahun 1960.
Mengisahkan tentang seorang mantan prajurit Kasultanan Demak dalam upaya mencari pusaka kerajaan berupa keris Nagasasra dan Sabukinten. Ia juga dikenal sebagai Senapati Rangga Tohjaya.
Ia berasal dari Kadipaten Arang, sekarang dikenal Semarang, dan murid dari Ki Ageng Pengging Sepuh. Dalam cerita fiktif ini, ia digambarkan dekat dengan beberapa tokoh yang masuk dalam sejarah Jawa.
Tokoh tokoh tersebut diantaranya adalah Sultan Trenggana, Jaka Tingkir, Panjawi, dan tokoh tokoh lainnya. Hubungan dengan tokoh nyata ini dikarenakan ceritanya mengambil latar kekuasaan Kasultanan Demak.
Mahesa Jenar dikenal akan kepribadiannya yang jantan dan ksatria. Ia merupakan tipikal prajurit yang berjuang tanpa pamrih. Kadang ia merelakan kepentingan pribadinya untuk orang lain.
Ia menguasai ilmu Sasra Birawa dari perguruan Pengging dengan baik. Ilmunya semakin meningkat setelah berada di bawah bimbingan Ki Kebo Kanigara.
Dirinya juga mampu membaca setiap gerakan lawannnya. Ki Kebo Kanigara menyebut ia bertarung dengan kecerdasan. Selain jeli, ia juga mempunyai otak cemerlang.
Tokoh ini dikenal kebal terhadap racun. Karena di dalam darahnya mengandung bisa ular Gundala Seta yang mampu mentralisir segala macam racun.
Meskipun ini merupakan cerita fiksi karya modern, kisah tersebut banyak diceritakan kembali lewat pagelaran ketoprak.