Nama: Hanif
Arti: Orang yang beriman, setia kepada Tuhannya
Orang Terkenal: Hanif Kureishi, Hanif Abdurraqib, Hanif Sjahbandi
Jenis Kelamin: Laki-Laki
Asal Bahasa: Arab
Memberikan nama untuk si kecil memang bukan perkara yang mudah. Banyak yang harus dipertimbangkan seperti makna dan keindahannya. Arti nama Hanif bisa digunakan sebagai referensi penamaan yang baik untuk calon putra Anda.
Seperti yang banyak filsuf katakana, nama adalah bagian dari doa, harapan, identitas, dan kebudayaan bagi pemilik nama. Untuk itu sangat penting mempertimbangkan makna dari sapaan yang nantinya akan disematkan untuk putra Anda.
Nama ini memang masih jarang digunakan di Indonesia dan lebih sering digunakan di negara berbahasa Arab. Padahal nama ini simpel dan memiliki makna yang sangat cocok untuk disematkan ke putra Anda.
Penasaran dengan arti nama Hanif dan informasi lengkapnya? Cek ulasannya, yuk!
Asal Bahasa
Arti nama Hanif berasal dari bahasa Arab (حنيف) yang merupakan kata serapan dari ḥunafā’ (حنفاء) dan merujuk kepada agama tauhid pra-Islam. Kepercayaan yang digunakan bangsa Arab pra-Islam di zaman Jahiliyah (الجهل).
Dalam pandangan Islam, kaum Hanif adalah sekelompok orang yang menolak perbuatan syirik, mereka berpegang teguh pada Islam. Nama ini juga merupakan suatu bentuk kesinambungan ajaran tauhid yang ada sejak zaman Nabi Ibrahim, yaitu berserah diri kepada Allah.
Secara etimologi, akar kata Hanif berasal dari huruf Ḥ-N-F yang bermakna meningkat atau menolak. Sementara dari akar kata bahasa Suriah kuno, istilah ini bermakna Hanīfiyyah yaitu berpaling dari berhala. Kata ini juga muncul dalam Alquran surat 3:27 yang diterjemahkan orang yang jujur dan cenderung ke arah kebenaran.
Meskipun memiliki banyak sejarah, pada intinya arti nama Hanif memiliki makna sama yaitu orang yang beriman atau setia kepada Tuhannya. Nama ini juga sering digunakan di negara yang mayoritas beragama Islam seperti Arab, Brunei, dan Paskitan.
Baca juga: Arti Nama Arsya
Rangkaian Nama Hanif dan Artinya
Untuk menambah makna dan keindahan sapaan ini, Anda juga bisa menambahkan sapaan lain. Panggilan ini pun cukup fleksibel bisa di awal, tengah, ataupun akhir.
Jika ingin penempatan di awal rangkaian, coba dengan menambahkan sapaan Raffasya yang bermakna kedudukan tinggi. Maka kombinasi arti nama Hanif Raffasya menjadi anak laki-laki yang kelak mendapat kedudukan tinggi dan setia kepada Tuhannya.
Contoh lain yang bisa digunakan adalah rangkaian nama Hanif Alfarizi. Rangkaian tersebut memiliki makna pria beriman yang tekun bekerja.
Jika Anda ingin kombinasi nama Hanif dengan 3 suku kata, coba tambahkan dengan panggilan Muhammad dan Maulana. Muhammad memiliki arti bersifat mulia dan Maulana bermakna pemimpin. Menggunakan rangkaian ini, tersirat doa si kecil kelak menjadi pemimpin mulia dan beriman.
Penamaan ini memang lebih sering digunakan untuk anak laki-laki. Namun jangan khawatir bila anak Anda perempuan bisa menggunakan bentuk feminim dari nama ini yaitu Hanifa. Arti nama Hanifa sama dengan Hanif, yaitu orang yang beriman.
Contoh rangkaian yang bisa digunakan adalah Hanifa Azzahra. Azzahra memiliki arti cerdas, sehingga jika digabungkan tersirat doa kelak si kecil menjadi wanita cerdas yang beriman.
Tokoh Populer
1. Hanif Kureishi

Pria berkaca mata yang berulang tahun tanggal 5 Desember 1954 ini merupakan penulis novel sekaligus pembuat narasi film. Ia merupakan blasteran dari Pakistan-Inggris.
Pada tahun 1980, Kureishi memulai karirnya sebagai penulis naskah film. Naskah pertamanya berjudul The King and Me. Kemudian di tahun 1990, ia mulai menulis novel.
Beberapa novel yang telah ia ciptakan adalah The Buddha of Suburbia (1990), The Black Album (1995), Intimacy (1998), dan masih banyak lagi. Bahkan novelnya yang berjudul Intimacy (1998) terjual laris dan diterjemahkan ke bahasa Persia oleh Niki Karimi pada tahun 2005.
Keberhasilannya dalam menulis terbukti dengan diraihnya beberapa penghargaan. Di antaranya, nominasi Best Screenplay pada Academy Award untuk naskah film My Beautiful Laundrette (1986), Whitbread First Novel Award, dan The Buddha of Suburbia (1990). Selain itu, ia juga mendapatkan penghargaan National Short Story Competition untuk novel Weddings and Beheadings (2007), dan Outstanding Achievement in the Arts pada The Asian Awards (2013).
Baca juga: Pentingnya Arti Nama Seseorang bagi Kehidupan
2. Hanif Abdurraqib

Pria dengan kumis lebat ini adalah seorang penyair, penulis esai, dan kritikus budaya. Ia lahir di Kolombia, Ohio pada tahun 1983. Sebelum menjadi penulis terkenal, ia sempat bekerja di MTV News sebagai penulis esai tentang musik, budaya, dan identitas.
Bahkan, The Huffington Post menobatkan esainya pada lagu berjudul Trap Queen yang dinyanyikan Fetty Wap dalam daftar The Most Important Writing From People of Color (2015). Setelah itu Abdurraqib mulai menciptakan beberapa esainya sendiri.
Beberapa karya tulisan yang pernah ia ciptakan adalah Again I Wait For This To Pull Apart (2015), The Crown Ain’t Worth Much (2016), Vintage Sadness (2017), dan They Can’t Kill Us Until They Kill Us (2017). Tulisan Abdurraqib tersebut telah muncul di media The Fader, The New York Times, dan Pitchfork.
Berkat karyanya yang berjudul They Can’t Kill Us Until They Kill Us (2017), ia berhasil meraup beberapa penghargaan. Di antaranya, 25 Must-Read Books for The Fall (2017) oleh The Chicago Tribune, Human of Ecology dari Universitas Atlantic, dan A Best Book of 2017.
Pada Januari 2018, Abdurraqib telah menandatangani kontrak dengan Random House untuk dua buku. Karya yang pertama berjudul They Don’t Dance No ‘Mo’ akan menjadi sejarah dari pertunjukan kulit hitam di Amerika Serikat. Sementara bukunya yang kedua merupakan lanjutan dari They Can’t Kill Us Until They Kill Us.
3. Hanif Sjahbandi

Para pecinta sepakbola pasti sudah tidak asing dengan atlet bernama Hanif Sjahbandi. Laki-laki yang mencintai sepakbola sejak kecil ini merupakan pemegang posisi gelandang di klub Arema.
Sebelum tergabung dalam klub Arema, Sjahbandi juga sempat mengikuti beberapa klub. Di antaranya adalah Persib Bandung Raya dan Persiba Balikpapan. Bahkan ketika bergabung dalam Persib Bandung, ia dinobatkan menjadi salah satu talenta muda terbaik.
Keberhasilannya tersebut ia raih bukan tanpa usaha. Berkat dukungan penuh dari orang tuanya, pada tahun 2007 ia sempat sekolah di ASA (Asian Soccer Academy). Di tahun berikutnya, ia berpindah ke TwoTouch Academy Football yang didirikan oleh kedua orang tuanya.
Pada tahun 2009, ia mendapatkan penawaran untuk mengikuti kelas di Manchester Soccer School (Summer Course) selama seminggu. Bahkan, ia terpilih menjadi salah satu siswa terbaik di kelompok U-12.
Selain itu, ia juga diundang untuk mengikuti World Skills Final pada tahun 2009. Namannya juga muncul dalam buku karya Langlang Randhawa yang berjudul Merah Putih di Old Trafford: Kisah Anak Indonesia yang Terpilih Berlatih di Kandang Red Devils (2010).