Nama: Fatih
Arti: Penakluk, pemenang, inisiator, pembuka
Orang Terkenal: Muhammad al-Fatih (Mehmed II), Fatih Seferagic, Fatih Akin
Jenis Kelamin: Laki-Laki
Asal Bahasa: Arab
Ada banyak inspirasi panggilan anak laki-laki islami yang bisa Anda dapatkan dari dalam bahasa Arab. Salah satunya adalah arti nama Fatih.
Mungkin Anda sudah sering mendengar nama ini di kehidupan sehari-hari. Panggilan ini memang cukup banyak dipakai di Indonesia. Tapi, sudahkah Anda tahu maknanya?
Kalau belum, coba simak penjelasan tentang arti nama Fatih di bawah ini. Siapa tahu Anda jadi tertarik memakainya untuk buah hati.
Di sini pun tersedia ulasan beberapa tokoh terkenal bernama Fatih yang dapat dijadikan inspirasi di kehidupan sehari-hari. Dengan menyandang sapaan ini, Anda sama saja mendoakan buah hati agar bisa tumbuh seperti mereka. Yuk, langsung simak artikelnya!
Asal Bahasa
Seperti dijelaskan sebelumnya, panggilan berawalan huruf f ini berasal dari bahasa Arab, sama seperti Fahri atau Malik. Arti nama Fatih adalah penakluk, pemenang, atau inisiator.
Selain itu, panggilan yang ditulis sebagai فَاتِح dalam huruf hijaiyah ini juga bisa dimaknai pembuka. Makna ini jugalah yang terdapat pada QS Al-Fatihah, surat pertama dalam Alquran.
Oleh karena itu, jangan heran kalau Fatih banyak dipakai sebagai nama anak pertama. Sama seperti Eka dan Raka dalam bahasa Jawa.
Baca juga: Arti Nama Rasya
Kombinasi Nama Fatih
Mengetahui maknanya yang baik, mungkin Anda jadi tertarik memakai nama ini untuk jagoan Anda. Kalau iya, cobalah memadukannya dengan panggilan lain agar doa yang dikandungnya bertambah luas.
Meskipun berasal dari bahasa Arab, tak masalah jika Anda ingin mengombinasikannya dengan nama Barat. Misalnya dengan Alfa yang juga berarti pertama atau pembuka di bahasa Yunani Kuno.
Kalau ingin tetap Islami, tambahkan lagi panggilan Arab di belakangnya. Sebagai contoh, ada Rizky yang berarti rezeki atau anugerah. Maka arti nama Fatih Alfarizky atau Alfarezky akan menjadi anak pertama yang menjadi anugerah.
Ingin menggunakan variasi penulisannya agar semakin unik? Meskipun arti nama Fatihah sama dengan Fatih, pemakaian nama surat Alquran sebagai panggilan dimakruhkan oleh beberapa ulama.
Lebih baik, gunakan variasi lain yang masih bermakna sama. Misalnya Fath, Fattah, Faatih, atau Fateh. Kalau ingin menggunakan Fatih sebagai nama bayi perempuan, ada Fathiyyah dan Fathiya yang bisa dijadikan pilihan.
Tokoh Populer
1. Muhammad Al-Fatih
Kalau Anda memutuskan menggunakan panggilan ini untuk buah hati, doakan ia agar bisa meniru sikap Muhammad Al-Fatih. Ia adalah Sultan Ustmaniyah ke-7 yang dikenal akan kecerdasan dan kemampuannya memimpin.
Nama aslinya adalah Sultan Mehmed II. Gelar Al-Fatih diambilnya usai menaklukkan Konstantinopel pada tanggal 29 Mei 1453. Jatuhnya Konstantinopel ini menandai berakhirnya kekuasaan Kekaisaran Roma di Byzantium dan dimulainya pemerintahan Ottoman yang menjadi cikal bakal Turki.
Kemampuan Mehmed II dalam menghimpun pasukan dan merancang strategi penaklukan Konstantinopel banyak membuat kawan dan lawannya kagum. Pasalnya, sudah banyak khalifah dan pemimpin Islam yang gagal menaklukkan ibu kota Kekaisaran Romawi tersebut.
Apalagi, saat itu usianya baru menginjak 21 tahun. Namun, ia yakin bahwa ialah sosok yang dimaksud Rasulullah dalam sabdanya dulu. Yakni bahwa suatu hari Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam lewat seorang pemimpin yang akan menjadi sebaik-baiknya pemimpin.
Selain mampu memimpin pasukan dengan baik, Mehmed II juga dikenal cerdas dan memiliki pengetahuan luas di bidang sains, matematika, dan bahasa. Ia bahkan sudah menguasai 6 bahasa saat berumur 21 tahun. Ia pun dikenal sebagai sosok yang bijaksana, pemberani, dan rajin beribadah.
Baca juga: Koleksi Nama Bayi Perempuan Islami Cantik Namun Jarang Digunakan
2. Fatih Seferagic
Akhir 2016 lalu, Indonesia sempat dihebohkan dengan kedatangan bule asal Amerika Serikat, Fatih Seferagic. Bukan hanya karena wajahnya yang tampan, tapi juga karena ia merupakan seorang hafiz atau penghafal Alquran dan qori internasional.
Kedatangannya itu untuk menggelar tur di 10 kota-kota besar di Indonesia. Di antaranya termasuk Jakarta, Semarang, Malang, dan Surabaya. Ia diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi generasi muda untuk memperdalam Alquran.
Fatih sendiri sudah mulai menghafalkan Alquran sejak usianya masih 9 tahun. Tak butuh waktu lama, 3 tahun kemudian pria kelahiran 1 Maret 1995 ini sudah berhasil menjadi hafiz.
Merasa ilmunya masih kurang, ia belajar bahasa Arab dan memperdalam ilmu agama di tahun 2010. Pria berdarah Bosnia ini juga menghafalkan hadis-hadis Rasulullah.
Meski kesehariannya disibukkan dengan belajar agama, bukan berarti ia menjadi pribadi yang tertutup dan anti sosial. Ia bahkan menjadi aktivis kemanusiaan dan bergabung dengan beberapa organisasi Islam. Ia pun rajin membagikan ilmunya baik secara langsung maupun lewat media sosial.
Tampan dan beriman, tak heran kalau banyak wanita tertarik dengannya. Tapi tampaknya, ia membuat para penggemarnya patah hati dan kecewa. Karena di usia 19 tahun, ia sudah memutuskan untuk mempersunting seorang wanita bernama Shafiya Kara yang saat itu berusia 22 tahun.
Pernikahan mereka tidak bertahan lama, karena mereka bercerai di tahun 2014. Tiga tahun kemudian, ia menikah kembali dengan wanita yang tidak diungkap identitasnya.
3. Fatih Akin
Pria kelahiran 25 Agustus 1973 ini adalah sutradara, penulis latar, dan produser asal Jerman. Ia paling dikenal dengan karyanya berjudul Head On (2004), Edge of Heaven (2007) dan In the Fade (2017).
Ketiga film tersebut telah mengantarnya meraih berbagai penghargaan. Di antaranya ada Golden Bear di Berlin Film Festival 2004, Best Screenplay di Cannes Film Festival 2007, dan Best Foreign Language Film di Golden Globe Awards 2018.
Selain tiga film tersebut, ia tercatat pernah menyutradarai sederet film seperti Soul Kitchen (2009), Polluting Paradise (2012), dan The Cut (2014).
Dalam menggarap film-filmnya, pria berdarah Turki ini banyak menggunakan bahasa Jerman sebagai bahasa pengantar. Namun, ia sering mengangkat tema masyarakat keturunan Turki yang hidup di Jerman dan mengalami gegar budaya.